SEJARAH PEMPEK PALEMBANG
SEJARAH PEMPEK PALEMBANG ( WONG KITO GALO)
POSTED BY ARISKA MULIYA
Pempek
atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan
dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah
Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya. Tapi tetap palembang lah asal mulanya.
Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun
1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah tepian Sungai
Musi merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai
Musi. Tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya
sebatas untuk lauk makan. Si apek kemudian mencoba alternatif
pengolahan. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka,
sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan tersebut dijajakan oleh para
apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil
dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal
sebagai pempek atau empek-empek.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko
dibuat dari air yang ditambah gula merah, garam, udang ebi, bawang
putih, dan cabe rawit tumbuk, yang kemudian dimasak. Bagi masyarakat
asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah
nafsu makan. Seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka
saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis. Cuko dapat
melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena
dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor.
Pelengkap dalam menyantap makanan khas ini adalah irisan timun segar dan
mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah pempek
kapal selam, yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan
digoreng. Ada juga yang lain seperti pempek ada’an, pempek lenjer,
pempek pistel, pempek kulit ikan, pempek keriting, dan pempek telur
kecil.
Pempek bisa ditemukan dengan sangat
mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di
Palembang, ada yang ada yang dipikul, ada yang dipinggir jalan, dan juga
menjual di restoran. Disemua kantin sekolah/kampus/tempat kerja pasti
ada yang menjual pempek.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan
belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida,
ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah,
tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya,
digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan toman, putak,
dan bujuk. Jenis ikan laut dipakai juga seperti Tenggiri, parang-parang,
Kakap Merah, ikan sebelah, dan ekor kuning.
0 Response to "SEJARAH PEMPEK PALEMBANG "
Posting Komentar